Sejarah Desa
SEJARAH KELURAHAN MAGETAN
Desa Magetan ( sekarang kelurahan magetan ) yang terletak di pusat kota ini cukup terkenal, karena menurut sejarah desa ini memiliki seorang warga yang mempunyai charisma besar dan sakti. Orang sakti tersebut adalah Ki Ageng Mageti. Demikian terkesannya dihati masyarakat magetan sehingga namanya diabadikan menjadi nama Gelora Olah Raga, nama yayasan, nama sanggar, nama Padhepokan dan sebagainya.
Desa Magetan ini terdiri dari dukuhan :
Menurut penuturan salah seorang narasumber, asal-usul terjadinya Desa Magetan tidak lepas dari perilaku tokoh terkenal yakni Ki Ageng Mageti. Beliaulah salah seorang yang cikal bakal Desa Magetan. Daerah tempat Ki Ageng Mageti bertapa itulah dinamakan Magetan berasal dari kata Mageti dan akhirnya menjadi desa Magetan sampai sekarang ini. Dari hasil kesepakatan Ki Ageng Mageti dengan Djoko Segondhang, Desa Magetan ini tidak dilintasi Sungai Gandhong , tetapi sungai itu justru menjadi batas desa antara desa-desa yang berada di sebelah utara sungai gandhong dengan desa-desa yang berada di sebelah selatan sungai gandhong antara lain Desa Magetan.
Setelah meninggal dunia, Ki Ageng Mageti dimakamkan di sebelah utara alun-alun Magetan di tepi Sungai Gandhong. Secara berturut-turut yang menjadi Kepala Desa Magetan atau sekarang Lurah karena telah Menjadi Kelurahan Magetan Adalah :
Jaman Belanda :
Desa Magetan ( sekarang kelurahan magetan ) yang terletak di pusat kota ini cukup terkenal, karena menurut sejarah desa ini memiliki seorang warga yang mempunyai charisma besar dan sakti. Orang sakti tersebut adalah Ki Ageng Mageti. Demikian terkesannya dihati masyarakat magetan sehingga namanya diabadikan menjadi nama Gelora Olah Raga, nama yayasan, nama sanggar, nama Padhepokan dan sebagainya.
Desa Magetan ini terdiri dari dukuhan :
- Dukuh Kauman
- Dukuh Jinggan
- Dukuh Donorajan
- Dukuh Nglorog ( Mulyorejo )
- Dukuh Jagalan / Wetan dalem
- Dukuh Kemasan / Kulon dalem
Menurut penuturan salah seorang narasumber, asal-usul terjadinya Desa Magetan tidak lepas dari perilaku tokoh terkenal yakni Ki Ageng Mageti. Beliaulah salah seorang yang cikal bakal Desa Magetan. Daerah tempat Ki Ageng Mageti bertapa itulah dinamakan Magetan berasal dari kata Mageti dan akhirnya menjadi desa Magetan sampai sekarang ini. Dari hasil kesepakatan Ki Ageng Mageti dengan Djoko Segondhang, Desa Magetan ini tidak dilintasi Sungai Gandhong , tetapi sungai itu justru menjadi batas desa antara desa-desa yang berada di sebelah utara sungai gandhong dengan desa-desa yang berada di sebelah selatan sungai gandhong antara lain Desa Magetan.
Setelah meninggal dunia, Ki Ageng Mageti dimakamkan di sebelah utara alun-alun Magetan di tepi Sungai Gandhong. Secara berturut-turut yang menjadi Kepala Desa Magetan atau sekarang Lurah karena telah Menjadi Kelurahan Magetan Adalah :
Jaman Belanda :
- Wirobusro (Busro)
- Somomin
- Haji Ismail
- Moh Soedjak (diculik PKI)
- Hardjodiwiryo (Hardjo Ukir)
- Atemo Ali
- 1950 Saenun (10 th) lalu mengundurkan diri
- Mardjoedi (8 th)
- 1968 Isdini (22 th)
- Diyono
- Agus Kuncoro
- Daryanto
- Supar
- Sunarsih – sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar